Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 132 poin alias 1,93 persen menjadi 6.742 pada penutupan sesi perdagangan, Jumat, 7 Februari 2025. Penurunan membawa IHSG ke posisi terendah dalam delapan bulan terakhir.
Pergerakan indeks terpantau berada dalam rentang area 6.656-6.875. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 11,64 triliun.
Kemerosotan tajam IHSG dipicu kejatuhan saham emiten-emiten milik taipan Prajogo Pangestu. Saham BREN jatuh 19,94 persen menjadi 7.025 diikuti penurunan saham CUAN sebesar 19,96 persen ke level 11.325.
Selain itu, saham PTRO melemah 24,91 persen menjadi 2.880, TPIA ambruk 19,44 persen menjadi Rp 6.525, dan saham BRPT menurun 10,44 persen ke area 815. Koreksi IHSG juga dipengaruhi penurunan sejumlah sektor saham.
Sektor daya melemah 6,28 persen, sektor material dasar merosot 4,05 persen dan sektor prasarana menyusut 1,96 persen. Penguatan juga dialami sektor consumer primer menurun 0,99 persen dan sektor transportasi melemah 0,57 persen.
Sebaliknya, kenaikan melanda sektor finansial naik 0,72 persen, properti meningkat 0,64 persen, teknologi melejit 0,41 persen, dan industry melambung 0,20 persen. Beirkut beberapa saham nan mencatat lompatan nilai mengesankan di akhir sesi perdagangan hari ini.
PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI)
Saham PPRI sukses menorehkan auto reject atas (ARA) lantaran membukukan kenaikan sebanyak 34,62 persen menjadi 210.
PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM)
Ilustrasi upaya properti
Photo :
- VIVA/Muhamad Solihin
Saham SMDM sukses ARA setelah melonjak 25 persen hingga menembus level 1.425.
PT Mitra Energi Persada Tbk (KOPI)
ARA juga menguat 25 persen dan ditutup pada posisi 1.000.
PT Tira Austenite Tbk (TIRA)
Kenaikan juga melanda saham TIRA sebanyak 20,44 persen ke area 825.
PT Koka Indonesia Tbk (KOKA)
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi
Saham KOKA menyul penguatan sebesar 17,48 persen menjadi 121.
PT Vastland Indonesia Tbk (VAST)
Saham VSAT meningkat 15,79 persen ke level 88.
Artikel ini telah tayang di InvestorTrust.id dengan judul, "IHSG Ditutup Terpuruk 132 Poin ke Level Terendah dalam 8 Bulan Terakhir."
Halaman Selanjutnya
Saham PPRI sukses menorehkan auto reject atas (ARA) lantaran membukukan kenaikan sebanyak 34,62 persen menjadi 210.