PDIP: 100 Hari Pemerintahan Sudah Cukup Untuk Prabowo Evaluasi Para Menteri

3 bulan yang lalu 14

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah memprediksi bahwa Presiden Prabowo Subianto bakal melakukan reshuffle kabinet setelah tiga hingga empat bulan masa kerjanya.

"100 hari sebenarnya bagi presiden sudah cukup. Namun nampaknya bapak presiden kita bakal melihat, katakanlah, 3 alias 4 bulan lagi, menurut perkiraan saya, untuk dilakukan reshuffle,” kata Said kepada wartawan, Jumat (7/2/2025).

Menurut Said, reshuffle diperlukan lantaran beberapa menteri dinilai belum bisa mengikuti kebijakan Prabowo dengan baik.

“Namun pada saat nan sama, jika memandang orkestrasi dari jejeran kementerian, memang saya berambisi presiden dan hari ini bisa mengevaluasi para menteri di kabinetnya. Ada nan tertatih-tatih, ada nan gagap untuk mengikuti irama presiden nan begitu cepat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Said menyebut bahwa ada beberapa menteri nan apalagi mengeluarkan kebijakan nan justru membebani Presiden Prabowo.

"Bahkan ada menteri nan membikin kebijakan justru kebijakannya membebani Bapak Presiden. Sehingga, Presiden ketika kebijakan itu dikeluarkan oleh menteri, akhirnya presiden sampai langsung turun tangan untuk menyetop kebijakan menteri,” sambungnya.

Oleh lantaran itu, Said meyakini bahwa Prabowo lebih memahami siapa nan layak untuk di-reshuffle.

"Jadi irit saya, presiden sesungguhnya lebih tahu mana nan layak di-reshuffle dan mana nan diteruskan, serta mana kementerian nan perlu digenjot untuk mencapai Asta Cita sebagai visi besar presiden,” imbuh Said.

Presiden Prabowo Subianto buka bunyi mengenai rumor reshuffle kabinetnya usai 100 hari kerja pemerintahan Prabowo-Gibran.

Selengkapnya