Perbedaan Algoritma Mempengaruhi Influencer Instragram dan TikTok

3 bulan yang lalu 25

loading...

PopStar sukses menggelar aktivitas eksklusif An Affair with PopStar di PIC Creative Space, Wisma Staco, Jakarta Selatan. FOTO/ DOK SINDOnews

JAKARTA - Di era modern ini, persaingan di bumi kerja semakin ketat. Teknologi terus berkembang dengan cepat, dan keahlian nan dibutuhkan di tempat kerja juga berubah dengan cepat.

BACA JUGA - Profil CEO TikTok Shou Zi Chew nan Larang Anaknya Bermain TikTok

Oleh lantaran itu, krusial bagi seseorang nan sedang mencari pekerjaan untuk membekali diri dengan keahlian nan relevan dan diminati oleh pasar.

Peran dari para content creator tetap diperhitungkan di dalam aktivitas pemasaran. Hal ini nan dilihat oleh platform penghubung antara influencer dan brand, PopStar.

Perusahaan pun menyoroti perbedaan algoritma untuk para brand nan mengerahkan influencer marketing di IG dan di TikTok.

Perusahaan melihat, ekosistem ini influencer marketing di Indonesia tetap bakal terus bertumbuh, khususnya di tingkatan nano dan micro influencer.

Segmen ini menjadi komponen kunci untuk sebuah strategi influencer marketing nan sukses di TikTok. Hal ini diungkapkan oleh Yosuke Fukada, CEO PopStar saat menggelar aktivitas eksklusif nan mengumpulkan para micro-nano influencer.

“Kami memandang nyaris semua anak muda Gen Z Indonesia punya passion untuk membikin konten dan memberikan impact ke sekitarnya. Di sisi lain, banyak brand nan kesulitan mencari nano dan micro influencer. Di sini, platform kami berperan,” ujar Yosuke Fukada di Jakarta Jumat (31/1/2025).

Pria nan berkawan disapa Kyon ini juga menyebut bahwa pasar Indonesia merupakan pasar kedua setelah mereka datang di Filipina. Selanjutnya, ekspansi bakal diteruskan ke Malaysia, Vietnam, dan Thailand.

“Ekspansi bakal kami lakukan lantaran ekosistem content creator ini sangat potensial dan mempunyai produktivitas nan tinggi,” ujar laki-laki nan berkawan disapa Kyon ini.

Selengkapnya